Kejarlah akhirat maka duniamu akan selamat, mengejar dunia akhiratmu akan melarat!

Ukhty Muslimah – Banyak di antara kita saat ini sering kali menganggap remeh tentang masalah akhirat. Sehingga di abaikan begitu saja bahkan cuma ingin mengerti sedikit sedikit saja merasa sudah cukup

Jika seperti itu, semua orang bisa melakukannya, bahkan orang kafir juga ada puasa, zakat/sedekat, mereka juga sembahyang dll. Lalu apa yang membedakan kita dengan mereka?

Kita punya akhirat, sementara orang kafir tidak!

Sebenarnya kita hidup di dunia ini adalah untuk akhirat bukan sebaliknya. Kehidupan di dunia ini adalah titik awal, start, atau bisa di katakan belum berjalan roda kehidupan kita. Karena waktu hidup di dunia ini sangat sedikit tak sebanding dengan waktu akhirat

Kita hidup cuma dalam waktu lebih kurang rata rata 60-100 tahun saja di bandingkan dengan di akhirat kita hidup selama lamanya.  Cobalah hitung berapa persen kita hidup di dunia di bandingkan dengan akhirat. Sementara 1 hari di akhirat adalah 1000 tahun dalam perhitungan kita di dunia. Artinya kita hidup di dunia ini enggak sampai 1 hari dalam perhitungan di akhirat. Bahkan 1 jam pun engga sampai.

‘Allah bertanya, ‘Berapa tahun lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari saja, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung’. Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau saja kamu tahu yang sebenarnya’. Apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?’. (Q.s. al-Mu’minun /23: 112-115)

Maka kehidupan yang sesungguhnya adalah di akhirat kelak!

Start kehidupan kita adalah ketika sudah meninggal (mati) dan hari kiamat. Di mana di akhirat kelak kita akan hidup selama lamanya tanpa mati lagi.  Kalau di dunia ini kita masih permulaan, pemanasan tentang hidup karena kita tidak abadi.

Tetapi kehidupan dunia ini sangat menentukan kehidupan akhirat kelak. Ini yang sangat perlu dan penting kita perhatikan terutama untuk diri kita sendiri!

Baca juga : Persiapakan perang dunia ke  3 dan tanda tanda hari kiamat segera terjadi

Kehidupan akhirat berisikan balasan dari apa yang kita lakukan di dunia. Setiap perbuatan kita yang baik dan buruk di dunia akan dibalas semua di akhirat. Jika ketika hidup di dunia tidak pernah sedikitpun memikirkan akhirat maka itu adalah orang orang yang melarat di akhirat. Tidak akan ada sedikitpun penolong sehingga mereka menjadi orang orang yang rugi dan sangat menyesal selama lamanya.

Faktanya orang orang di kubur meminta ingin di kembalikan di dunia walaupun hanya sehari saja untuk bisa berbuat kebajikan

99. (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia),
100. Agar aku dapat berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai pada hari mereka dibangkitkan. (Al Mukminun 99-100)

Tapi sayang, itu tidak mungkin!

Orang orang yang melarat

Orang orang yang melarat ketika di akhirat adalah orang orang yang mengabaikan perintah yang telah di turunkan kepadanya. Allah menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia seluruhnya tanpa terkecuali agar manusia menjadi beruntung di dunia dan akhirat.  Jika tidak mengikuti maka kelak menjadi orang yang paling rugi.

Saat ini banyak orang yang berlomba-lomba mencari kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Menternakkan riba, memakan harta haram, memakan harta anak yatim, memakan harta zakat. Zakat merupakan harta milik orang lain (untuk fakir, yatim, piatu) yang wajib kita keluarkan jika tidak dikeluarkan maka akan menjadi racun bagi tubuh kita sendiri.

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu memakan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS. An-Nisaa’ : 10) .

Di Al-Qur’an sudah sangat jelas Allah melarang memakan harta riba.. “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) gila.” (QS. Al Baqarah: 275)

Lalu apa yang membuat orang orang kaya denga riba itu berbangga bangga? Di dunia mungkin masih bisa selamat dengan nikmat kekayaan tersebut. Namun di akhirat tidak akan bisa lari dari Allah SWT dan maka menjadilah orang yang menyesal…!

64. Sehingga apabila Kami timpakan siksaan, kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka, seketika itu mereka berteriak-teriak meminta tolong.
65. Janganlah kamu berteriak-teriak meminta tolong pada hari ini! Sungguh, kamu tidak akan mendapat pertolongan dari kami.
66. Sungguh, ayat-ayat-Ku (Al Qur’an) selalu dibacakan kepada kamu, tetapi kamu selalu berpaling ke belakang - (Al Mukminun 64-66)

Inilah salah satu contoh orang orang yang mengejar dunia. Maka di akhirat akan melarat! Siapa penolong mu dan siapa yang akan dapat menolongmu? Tidak ada kecuali hanya Allah SWT. Jika kita sudah tahu maka segera perbaiki. Bukankah Al-Quran setiap hari kita baca? Tapi kenapa tidak di amalkan? Apa gunanya ber-Al-Qur'an tetapi tidak di amalkan?? Allah akan mengampuni  kesalahan2 kita semua jika kita tidak tahu. Tapi kalau sudah tahu salah tapi masih di perbuat? Itu sama halnya dengan menentang Allah. Right?

Orang orang yang beruntung

Tak ada satupun orang yang tidak ingin beruntung. Sayangnya orang beruntung adalah hanya sedikit. Tetapi selama masih hidup didunia ini maka kita semua masih bisa menjadi orang yang beruntung di akhirat. Jika kita beruntung di akhirat sudah pasti kita selamat selama lamanya. Siapakah orang-orang yang beruntung?

"Sungguh beruntung orang-orang beriman (Al Mukminun : 1)"

Orang yang beruntung adalah orang yang beriman. Orang yang percaya kepada Allah dan menyembah Allah selama hidup di dunia. Menyembah Allah artinya adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya.

Baca juga : Bagaimana cara mengatasi riba dari tabungan BANK

Menjadi orang yang beruntung di akhirat adalah sebuah cita-cita yang harus kita kejar dan kita capai. Seperti halnya kita bercita cita di dunia ini. Nah setelah cita cita kita tercapa, apa yang akankita rasakan? Senang, bahagia dan bersyukur.. Right?

Bagaimaan cara menggapai cita cita akhirat?

Jika anda ingin menjadi orang yang beruntung dan selamat fid dun ya wal akhirat maka langkah yang paling tepat adalah dengan belajar terus mendalami, menghayati dan menerapkan apa apa yang Allah perintahkan. Cara belajar yang baik adalah dengan berguru / berustadz. Atau jika tidak sempat bisa dengan membaca buku yang telah di tulis oleh para ustad / ulama - ulama kita.

Jika kita tidak memaksakan diri untuk belajar maka tidak akan pernah ada perubahan. Kita berubah karena kita tahu, dari yang salah menjadi benar. Bukankah kita ingin berubah menjadi yang lebih baik bukan? Maka dengan belajar kita akan banyak tahu mana yang seharusnya di buat dan mana yang seharusnya di tinggalkan.

Baca juga : Kewajiban kepada orang tua dan batasannya

Ketika kita belajar ilmu-ilmu akhirat maka selama itu pula kita akan mendapatkan ilmu ilmu kehidupan dunia. Karena semuanya dalam satu paket! Tetapi jika hanya mempelajari ilmu dunia, belum tentu ada ilmu akhiratnya. Maka anda harus belajar lagi tentang ilmu akhirat jika benar benar ingin selamat.

Waktu 60 tahun tak sebanding dengan waktu di akhirat

Dalam waktu singkat yang Allah berikan (rata-rata 60 - 100 tahun) untuk kita hidup seharusnya kita gunakan untuk berjuang demi akhirat. Bukan berjuang untuk hidup di dunia saja,  karena jika berjuang untuk dunia hanya 60 tahun saja kita menikmatinya. Sesungguhnya jika kita berjuang untuk dunia maka hanya di dunia saja yang kita dapat sementara jika kita berjuang untuk akhirat maka dunia kita juga akan dapat.

Sekarang pilih mana di antara kedua itu?

Banyak di atara kita yang sekolah tinggi tinggi untuk menggapai hidup di dunia saja. Dimana kita ingin hidup yang indah, bahagia dan sejahtera. Dan yang paling di cari cari adalah mencari kekayaan untuk hidup. Kita seolah sudah buta dengan kehidupan akhirat. Sampai sampai mengabaikan apa yang di larang dan wajibkan oleh Allah melalui kitabnya.

Baca juga : Hai pemakan riba, hai pemakan riba, hai pemakan riba. Inilah akhir kehidupan seorang pekerja BANK (Kisah nyata)

Padahal ilmu kebahagiaan, kesejahteraan dan ilmu mencari kekayaan itu semua sudah ada terangkum dalam ilmu ilmu akhirat. Kita tinggal baca dan mempraktekkan saja. Hingga saat ini tidak ada orang yang miskin ketika mempelajari dan menerapkan ilmu ilmu akhirat. Tetapi yang tidak menerapkan itulah yang malah terancam hidup susah dan sulit.

Coba anda fikirkan, siapa yang memberikan rezeki kepada kita dan semua makhluk hidup di dunia ini?

Maka ketika Mati barulah akan sadar bahwa semua yang di dapat selama ini hanyalah sia sia belaka. Di akhirat tidak akan ada yang menolong kecuali Allah. Jika di dunia sama sekali tidak pernah ingat sama Allah maka Allah juga tidak akan ingat pada kita. Allah mengabaikan bahkan tidak peduli sama sekali. Nikmatilah siksaan dan penderitaan selama lamanya

Jangan tiru orang kafir, karena kekayaan adalah tujuan mereka. Dan setelah kekayaan ada kebangkrutan. Apakah anda ingin seperti itu? Seharusnya kita mengamalkan surat al-Insyirah ayat; 5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (al-Insyirah: 5-6) Setelah kita bersusah payah mencari ilmu akhirat akhirnya kita mudah untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat!

Tidak salah jika belajar ke perguruan tinggi untuk menggapai cita cita yang di impikan selama ini. Akan tetapi jangalah pernah lupa dengan cita cita kita untuk hidup indah di akhirat. Selama belajar ilmu duniawi di sambi dengan belajar ilmu akhirat dengan banyak membaca buku buku islami, dari ustad-ustad, dari kiyai-kiyai, dari ulama-ulama kita.

Ada yang jauh lebih baik lagi adalah belajar langsung dengan pak ustad / berguru langsung belajar step by step agar kita bisa focus dan langkah belajar kita menjadi lebih terarah. Ketika kita tidak tahu bisa langsung bertanya kepada guru kita sehingga kita tidak mengarang-ngarang tafsir yang tidak kita ketahui. Nah Kalau tidak begitu kapan lagi kita akan belajar????

Maka dari itu untuk para ukhty-ukhty sekalian, semoga ini bisa menjadi nasehat bagi kita semua.. Terutama untuk mendidik anak kita sendiri. Sekolahkan anak-anak kita pada sekolah yang banyak belajar tentang agama islam seperti pesantren dan universitas islam . Sekarang ini sudah banyak pesantren-pesantren yang buka sehingga memudahkan kita semua untuk memberikan ilmu kepada keturunan kita agar tidak salah memilih jalan.

Baca juga : Ketika Hadist banyak dilupakan, siapa yang akan kamu ikuti?

Meskipun sudah di sekolahkan di pesantren, tetap bimbing kepada yang benar. Karena sekolah sifatnya formal, jika ilmu sudah di bagikan ya sudah tidak di pedulikan apakah di terapkan atau tidak. Sedangkan anda adalah keluarga dekat dan besifat informal, orang yang paling di dengarkan oleh anak anak anak anda. Ketika anak anda masih di luar dari apa yang anda harapkan selama ini, ingatkan kembali, ajari kembali, bila perlu di marah agar tidak menjadi kebiasaan buruk.

Orang tua yang membiarkan anaknya berbuat yang tidak baik dan tidak memarahinya adalah orang tua yang bodoh. Itu sama saja mencelakakan anaknya sendiri. Semua bisa di rubah sejak dini sebelum menjadi kebiasaan. Semua prilaku anak adalah menjadi tanggung jawab dari orang tuanya dan prilaku anak juga mencerminkan prilaku orang tuanya.

Sebagai orang dewasa yang berakal (berfikir) seharusnya kita intropeksi diri apakah selama ini kita sudah benar atau masih banyak belum tahu. Jika merasa belum banyak tahu tentang ilmu-ilmu akhirat maka segera lah untuk belajar. Belajarlah dari sekarang dan jangan menunda lagi. Mumpung masih ada waktu untuk bisa belajar dan demi kehidupan akhirat kelak sebelum kita mati..

Berbahagia di dunia hanya sementara, berbahagia di akhirat selama lamanya :)

Mudah mudahan di artikel ini ada manfaat yang bisa di ambil dan semoga kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan di akhirat kelak.. aammiinn.. Bagikan agar bermanfaat untuk saudara-saudara kita semua...

Jangan lewatkan informasi strategi bisnis menarik, kami dikirim via email anda

0 Response to "Kejarlah akhirat maka duniamu akan selamat, mengejar dunia akhiratmu akan melarat!"